Tuesday 7 July 2015

Allah Berkuasa Atas Segalanya


“Tidaklah kamu tahu bahwa Allah mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi? Yang demikian itu sudah terdapat dalam sebuah kitab (lauhmahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah.”

     Allah pencipta segala sesuatu, satu-satunya pemilik seluruh makhluk. Dialah Allah yang menghimpun gumpalan awan, yang memanaskan dan menerangi bumi , merubah arah angin, menetapkan burung-burung tetap di langit, menyemai benih, menentukan detak jantung manusia, menetapkan fotosintesis tanaman, dan menjaga planet-planet pada orbitnya. Orang pada umumnya mengira bahwa fenomena seperti itu terjadi menurut “hukum fisika”, “grafitasi”, “aerodinamika”, atau faktor-faktor fisika lainnya; akan tetapi, terdapat satu kebenaran penting yang mereka abaikan; semua hukum fisika itu di ciptakan oleh Allah. Sesungguhnya, satu-satunya penguasa di alam raya ini adalah Allah SWT.


     Allah SWT mengatur segala sistem dalam setiap peristiwa di bumi, tanpa memperhatikan apakah kita menyadarinya, atau apakah kita tertidur, duduk, atau berjalan. Pada masing-masing banyaknya proses di alam ini dan segala yang semisal bagi eksistensi kita, semua itu berada di bawah kendali Allah. Bahkan kemampuan kita untuk mengambil sebuah langkah kecil pun bergantung pada ciptaan Allah dengan sangat detail, termasuk gaya grafitasi bumi, struktur kerangka manusia, sistem saraf dan otot, otak, jantung, dan bahkan kecepatan rotasi bumi.

Menggabungkan eksistensi dunia dan seluruh alam pada kebetulan belaka sungguh sebuah khayalan.

     Aturan hebat yang berlaku di bumi maupun alam raya sepenuhnya menentang kemungkinan pembentukan melalui suatu kebetulan, dan bahkan lebih sebagai pertanda jelas kehendak Allah yang tidak terbatas. Sebagai contoh orbit bumi mengelilingi matahari menyimpang hanya 2,8 mm di setiap 29 km dari jalur yang sebenarnya. Jika penyimpangan ini 0.3 mm lebih panjang atau lebih pendek, maka semua makhluk hidup di penjuru bumi akan membeku atau terbakar.

     Sementara, sebenarnya mustahil bahkan bagi sebuah kelereng berputar pada orbit yang sama tanpa penyimpangan sedikitpun, dan bumi mengerjakan bagian tersebut meskipun memiliki masa yang besar. Sebagaimana di nyatakan dalam Al-Quran, “...Allah telah menetapkan kadar pada segala sesuatu...” (QS.Al-Thalaq:3).
Sebenarnya, keteraturan di alam yang begitu baik ini, di pelihara sebagai wujud sistem yang luar biasa yang bergantung sepenuhnya pada pola keseimbangan yang rumit.

     Beberapa orang menganut keyakinan yang keliru, bahwa Allah “menciptakan segalanya dan kemudian meninggalkannya sebagaimana yang telah di tetapkan”. Akan tetapi, peristiwa apapun yang bertempat di alam raya ini, terjadi semata oleh kehendak Allah dan di bawah kendali-Nya. Hal ini di nyatakan dalam Al-Quran,
Tidakkah kamu tahu bahwa Allah mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi?Yang demikian itu sudah terdapat dalam sebuah kitab (lauhmahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah.”(QS.Al_Hajj:70)

Sangat penting menggenggam fakta ini bagi seseorang yang tengah berjuang dekat pada Allah.

      Proses rumit yang terjadi pada tubuh makhluk hidup adalah contoh menarik yang membantu kita meyakini kehendak Allah. Sebagai contoh, di setiap saat, ginjal menyaring darah dan melepaskan molekul-molekul berbahaya untuk di keluarkan dari tubuh. Penyaringan dan proses pembersihan ini, yang dapat di jalankan oleh satu ginjal, hanya dapat dikerjakan oleh haemodialyser (ginjal buatan). Haemodialyser secara sengaja di rancang oleh para ilmuan. Akan tetapi, ginjal tidak merasakan atau memiliki pusat pembuat keputusan, ataupun daya berpikir. Dengan kata lain, sel ginjal yang tidak sadar ini dapat menyelesaikan tugas yang justru menuntut sebuah proses berpikir yang rumit.

      Adalah hal yang mungkin menemukan jutaan contoh serupa di dalam makhluk hidup. Molekul, tersusun dari materi yang tidak sadar, melakukan tugas yang begitu hebatnya yang sebaliknya memberi kesan kesadaran. Jenis kesadaran dalam perkara ini jelas tentunya merupakan ilmu dan kearifan Allah yang tidak terbatas. Allah lah yang mencitakan sel-sel ginjal, seperti halnya molekul-molekul tersebut, dan yang menetapkan dalam keteraturan untuk menjalankan tugasnya masing-masing.

      Dalam Al-Quran Allah menerangkan pada kita bahwa Dia yang terus menerus mengirimkan perintah pada makhluk ciptaanNya:
“Allah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS.At-Thalaq:12)



1 comment:

  1. menarik. download film gratis disini http://filmindobaru.blogspot.com

    silahkan req ya

    ReplyDelete