Tuesday 22 July 2014

Andalah pemenang ?

pemenang dalam menjaga nafsu bathin
"Iya ya. Tidak terasa sudah mau puasa lagi." Ungkapan ini begitu mudah diucapkan dari orang-orang di sekitar kita,atau mungkin kita sendiri di kala bulan Ramadhan tiba.

Ini menandakan, bahwa kehadiran bulan penuh rahmat tersebut kurang diharapkan. Dengan kata lain mayoritas umat islam sebenarnya tidak menghargai bulan penuh berkat tersebut.

Keistimewaan dan keagungan bulan yang lebih baik dari seribu bulan itu,tidak lagi menggema sebagai idola di hati kebanyakan orang-orang yang mengaku beragama islam.



Bahkan sebaliknya,kehadiran bulan tersebut menjadi "momok" tersembunyi yang menakutkan (karena malu untuk berterus terang). Takut lapar, tidak bisa bekerja,tidak bisa makan, mungkin juga gengsi karena teman dekat tidak puasa ramadhan

Realitas yang kita hadapi di bulan ramadhan, siang hari banyak orang bebas makan minum, warung atau rumah makan bebas buka di siang hari, di tempat umum orang bebas merokok. Jika di tanya pada mereka apa agamanya? Mayoritas agamanya islam. Memang menyedihkan tapi itu ironis yang ada

Yang sangat mengherankan adalah, dikala ramadhan mau berakhir. Orang-orang justru yang paling depan menuju stasiun dan terminal untuk pulang kampung. Kedua titik pemberangkatan arus mudi lebaran tersebut penuh sesak bukan oleh orang-orang yang sibuk i'tikaf di masjid-masjid, karena ingin menyempurnakan puasanya. Melainkan di dapati oleh mereka yang tidak menghormati puasa. Tujuan mereka jelas, untuk berhari raya di kampung dalam rangka merayakan hari kemenangan "idul fitri"

Demikian itu, berdesak-desakan dan berhimpit-himpitan dalam kepadatan penumpang pun tidak mereka pedulikan. Yang penting bisa sampai tujuan. Maka kebanggaan dan kesenangan itu nampak pada sifat mereka di kala sudah tiba di kampung halaman. Berhari raya dan bersuka ria bersama keluarga. Lalu dimanakah letak kemenangan mereka?

Tentu anda akan dapat membingkai seperti apa kemenangan anda setelah melihat contoh di atas. Yang jelas ibadah ramadhan bukan sekedar euforia belaka,yang biasanya ditunjukkan dengan semaraknya umat islam beribadah memenuhi masjid-masjid di awal puasa. Dan biasanya hanya bertahan hingga malam ke sepuluh

Untuk memperoleh kemenangan di dalamnya membutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh secara lahir batin. Fisik di puasakan agar bisa menahan haus dan lapar, maka dijaga agar tidak memancing gejolaknya nafsu, telinga di tutup rapat-rapat dari suara-suara yang menyebabkan diri ini lalai, lisan dipelihara agar tidak terucap kata-kata yang menimbulkan fitnah

Hati pun harus di ajak istiqomah untuk berdzikir,bermunajat dan menjaga semangat agar ibadah ramadhan mendekati kemenangan. Keutamaan ramadhan pun diraih.

Lebih-lebih Lailatul Qadar yang menjamin kebaikan anda lebih dari seribu bulan. Maka silaturahim akan melengkapi ibadah anda menuju kesempurnaan ramadhan

Mungkin anda adalah pemenangnya. Memenangi perjuangan dalam melawan diri anda sendiri. Amin

No comments:

Post a Comment