Sunday 6 July 2014

Nabi Terlahir Yatim dan Meninggal Sebagai Pemimpin Dunia

Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin

Pelukan dan kasih sayang itu sangat penting bagi proses pendidikan seorang anak.Banyak ahli pendidikan moderen tidak menyarankan seorang anak yang belum akil balig dipisahkan dari orang tuanya.Semua orang tahu mengapa ulama-ulama terdahulu tak ada yang mendirikan boarding school atau pesantren untuk anak-anak yang masih berusia sekolah dasar

Banyak orang yang keberatan dengan pendapat di atas.Bahkan ada yang mengatakan Nabi Muhammad pun sejak kecil sudah terpisah dengan orang tuanya.Namun faktanya,sang nabi menjadi panutan dan kekasih Allah SWT.Ada juga yang berdalih kepada saya "pak anak saya sejak SD sudah sekolah di jawa,saya dan istri tetap di kalimantan.Tetapi anak saya baik-baik saja dan selalu rangking pertama"



Anda termasuk kelompok mana? saya termasuk kelompok pertama.Lantas, bagaimana anak yatim piatu,dari mana kasih sayang bisa mereka dapatkan bagaimana agar ia bisa menjadi pemimpin di masa yang akan datang? Anak yatim piatu akan menjadi orang-orang yang hebat bahkan pemimpin umat bila ia dididik dan dibesarkan seperti Rasulullah.Bagaimana caranya?

Pertama, ia mendapatkan kasih sayang full dari pengasuh atau saudaranya. Rasulullah sejak kecil memang sudah ditinggal orang tuanya,namun ia memperoleh kasih sayang yang luar biasa dari kakeknya dan pamannya.Keluarga kakek dan pamannya memperlakukan Muhammad SAW saat kecil seperti anak kandungnya sendiri.

Sementara di berbagai panti asuhan, seorang pengasuh harus menanggani puluhan anak yatim piatu. Jiwanya pun bukan sebagai seorang pengasuh tetapi lebih sebagai pengawas yang ditakuti anak-anak. Bisakah kita berharap lahir seorang pemimpin yang punya mental pemberani dari pola pendidikan seperti ini?

Segeralah berbenah, jadikanlah anak-anak yatim piatu sebagai keluarga baru dalam keluarga kita.Perlakukan mereka seperti anak sendiri. Terkadang di puji,di lain kesempatan ia harus juga di tegur dan di ingatkan bila salah dan alpa. Seorang pengasuh di panti asuhan harus menyadari bahwa apa yang di lakukan adalah pilihan terbaik bukan  aktifitas pelarian. Profesi pengasuh adalah profesi bergengsi dan tinggi dalam pandangan sang Ilahi Rabbi

Ke dua, anak-anak yatim harus di latih kemandirian dan pergaulan yang luas. Bacalah sejarah kehidupan Nabi. Saat kecil ia sudah menggembala banyak kambing di padang pasir yang gersang.Selain itu, nabi sudah diajak melakukan  perjalanan dagang ke berbagai negara yang berbeda. Kakek dan pamannya tidak menjadikan Muhammad sebagai obyek mencari belas kasihan dan bantuan orang lain

Jauhkanlah kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak yatim-piatu menjadi bermental "tangan di bawah." Jauhkan pula kesan bahwa anak yatim piatu adalah orang yang patut di kasihani,tak berdaya dan sebagai obyek penderita dalam kehidupan bermasyarakat

Muhammad SAW adalah tauladan utama kita. Semua proses perjalanan hidupnya adalah pelajaran. Termasuk proses pembelajaran saat ia anak-anak yang ia peroleh dari kakek dan pamannya. Saya sangat yakin bila anak yatim piatu dididik ala nabi maka akan terlahir pemimpin-pemimpin
kelas dunia dari mereka

NAbi adalah anak yatim piatu. Ia pun mencintai anak yatim piatu.Sang nabi juga menyayangi orang-orang yang memuliakan anak yatim piatu.dan memuliakan anak yatim yang paling utama
adalah menjadikan mereka mandiri dan menyiapkan mereka menjadi pemimpin yang disegani dunia

No comments:

Post a Comment